Profil Desa Lemahjaya
Ketahui informasi secara rinci Desa Lemahjaya mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Lemahjaya, Kecamatan Wanadadi, Banjarnegara. Mengungkap potensi agraris, pengembangan tata kelola pemerintahan yang transparan, serta tantangan dan peluang di desa terluas Wanadadi yang berbatasan langsung dengan Waduk Mrica.
-
Wilayah Terluas dengan Potensi Agraris
Desa Lemahjaya merupakan desa terluas di Kecamatan Wanadadi dengan topografi perbukitan subur, menjadikan sektor pertanian sebagai penopang utama ekonomi masyarakat, dengan potensi besar pada pengembangan komoditas salak.
-
Modernisasi Tata Kelola Desa
Pemerintah desa menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas melalui penerapan seleksi perangkat desa berbasis Computer Assisted Test (C.A.T), guna menjaring sumber daya manusia yang kompeten untuk kemajuan desa.
-
Lokasi Strategis di Tepi Waduk Mrica
Berbatasan langsung dengan Waduk Jenderal Soedirman (Waduk Mrica) di sisi selatan, Desa Lemahjaya memiliki potensi strategis di bidang perikanan darat dan pariwisata yang masih dapat dioptimalkan.
Terletak di tengah lanskap perbukitan yang subur, Desa Lemahjaya di Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyimpan potensi besar yang ditopang oleh kekayaan alam dan semangat komunitasnya untuk maju. Sebagai desa terluas di kecamatannya, Lemahjaya menjadi kanvas besar bagi pembangunan pedesaan yang memadukan tradisi agraris dengan tata kelola pemerintahan modern. Berada di jalur vital yang terhubung dengan waduk terbesar di Asia Tenggara, desa ini memegang peran kunci dalam konstelasi ekonomi dan sosial di wilayah Wanadadi.
Desa Lemahjaya bukan sekadar sebuah unit administratif, melainkan sebuah ekosistem sosial-ekonomi yang dinamis. Dengan mayoritas penduduk yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian, desa ini menjadi salah satu lumbung pangan lokal. Namun di balik hamparan hijaunya, tersimpan berbagai peluang pengembangan, mulai dari optimalisasi hasil perkebunan seperti salak hingga pemanfaatan sektor perikanan yang didukung oleh kedekatannya dengan Waduk Mrica. Upaya modernisasi birokrasi yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan adanya visi untuk membawa Lemahjaya ke arah yang lebih maju, transparan dan sejahtera.
Geografi dan Demografi: Luas Wilayah dan Sebaran Penduduk
Secara geografis, Desa Lemahjaya memiliki posisi yang unik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Lemahjaya tercatat sebagai desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Wanadadi, mencakup area sekitar 514,22 hektare atau 5,14 km². Luasnya wilayah ini didominasi oleh perbukitan dengan kontur tanah yang subur, menjadikannya sangat ideal untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Alamat kantor pemerintahan desa berlokasi di Dusun Sindureja, yang menjadi pusat administrasi dan pelayanan bagi masyarakat.
Letak Desa Lemahjaya berbatasan langsung dengan beberapa desa dan wilayah penting lainnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Sipedang dan wilayah Kecamatan Punggelan. Sisi timur dibatasi oleh aliran Sungai Perkacangan serta berbatasan dengan Desa Karangkemiri dan Desa Linggasari. Di sebelah selatan, wilayahnya bersinggungan langsung dengan Desa Wanakarsa dan perairan Waduk Jenderal Soedirman (Waduk Mrica). Sementara itu, di sebelah barat, Lemahjaya berbatasan dengan Desa Paseh dan Desa Karangjambe.
Berdasarkan data kependudukan dari portal Satu Data Banjarnegara pada tahun 2022, jumlah penduduk Desa Lemahjaya mencapai 5.771 jiwa. Dengan luas wilayah 5,14 km², maka kepadatan penduduk di desa ini berada di angka sekitar 1.123 jiwa per km². Angka ini, menurut data BPS, menjadikan Lemahjaya sebagai desa dengan kepadatan penduduk terendah di Kecamatan Wanadadi, yang mengindikasikan bahwa ruang untuk pengembangan wilayah dan pemukiman masih sangat terbuka lebar. Sebaran penduduk yang relatif renggang ini juga menandakan luasnya lahan garapan yang dimiliki oleh warga, yang selaras dengan profilnya sebagai desa agraris.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Pemerintahan Desa Lemahjaya menunjukkan geliat positif ke arah reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satu bukti nyata dari komitmen ini ialah pelaksanaan seleksi calon perangkat desa yang transparan dan akuntabel. Pada akhir tahun 2023, bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banjarnegara, pemerintah desa menyelenggarakan ujian pengisian formasi Kepala Dusun (Kadus) I dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (C.A.T).
Langkah ini diapresiasi oleh berbagai pihak karena dinilai sebagai terobosan penting di tingkat desa. Dalam sambutan yang disampaikan oleh perwakilan Camat Wanadadi saat itu, Aris Suratno, S.Pd., penggunaan sistem C.A.T bertujuan untuk menjaring perangkat desa yang benar-benar kompeten, memiliki integritas, serta mampu bekerja maksimal untuk mendorong kemajuan desa. "Ujian perangkat desa menggunakan sistem C.A.T ini merupakan bentuk upaya untuk mewujudkan seleksi yang transparan dan akuntabel," ujarnya. Inisiatif ini menandakan adanya kesadaran kolektif untuk membangun fondasi pemerintahan yang kuat, profesional, dan bebas dari praktik koruptif.
Untuk menunjang administrasi dan penyebaran informasi, Desa Lemahjaya juga telah memiliki situs web resmi yang terintegrasi dengan sistem informasi desa (OpenSID). Meskipun kontennya masih dalam tahap pengembangan, keberadaan platform digital ini merupakan langkah awal yang strategis untuk membuka akses informasi seluas-luasnya bagi publik, termasuk terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penggunaan dana desa serta program pembangunan lainnya.
Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian
Struktur ekonomi Desa Lemahjaya berakar kuat pada sektor agraris. Data dari berbagai sumber, termasuk proposal Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dan monografi desa, secara konsisten menunjukkan bahwa mata pencaharian mayoritas penduduk ialah petani dan buruh tani. Lahan yang luas dan subur menjadi modal utama bagi masyarakat untuk membudidayakan berbagai tanaman pangan. Selain itu, sektor lain yang turut menopang perekonomian warga mencakup peternakan, perdagangan, kerajinan, serta sebagian kecil yang bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan di sektor jasa.
Salah satu potensi perkebunan yang menonjol namun belum tergarap maksimal yakni salak. Banyak warga memiliki kebun salak di pekarangan maupun lahan pertanian mereka. Komoditas ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya dijual dalam bentuk buah segar, tetapi juga diolah menjadi produk turunan bernilai tambah seperti keripik salak, dodol, atau aneka makanan ringan lainnya. Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian (agroindustri) skala rumahan dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru dan membuka lapangan kerja.
Kedekatan geografis dengan Waduk Mrica di sisi selatan juga membuka peluang ekonomi di sektor perikanan darat. Sebagaimana desa-desa tetangga di sekitar waduk, masyarakat Lemahjaya berpotensi untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar atau menjadi nelayan tangkap. Komoditas seperti ikan nila dan ikan celili, yang menjadi produk unggulan di desa sekitar, sangat mungkin untuk dikembangkan juga oleh warga Lemahjaya. Pemanfaatan potensi ini memerlukan pendampingan dan pembinaan agar dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Tantangan Pembangunan dan Arah ke Depan
Seperti halnya banyak desa lain di Indonesia, Lemahjaya menghadapi serangkaian tantangan dalam perjalanannya menuju kesejahteraan. Beberapa isu yang teridentifikasi dari hasil studi dan pengabdian masyarakat di desa ini meliputi aspek kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Peningkatan kesadaran akan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu ditangani secara berkelanjutan. Di bidang pendidikan, upaya untuk menekan angka putus sekolah dan meningkatkan minat belajar anak-anak perlu terus digalakkan.
Dari sisi ekonomi, tantangan utama ialah menumbuhkan jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) di kalangan masyarakat. Potensi sumber daya alam yang melimpah, seperti hasil pertanian dan perikanan, tidak akan memberikan nilai tambah maksimal tanpa adanya inovasi dan kemampuan untuk mengolahnya menjadi produk yang kompetitif di pasar. Oleh karena itu, program pelatihan, pendampingan UMKM, serta fasilitasi akses permodalan dan pemasaran menjadi sangat krusial.
Melihat ke depan, Desa Lemahjaya memiliki prospek yang cerah. Fondasi utama berupa wilayah yang luas dan subur, ditambah dengan komitmen pemerintah desa untuk berbenah melalui tata kelola yang transparan, merupakan modal yang sangat berharga. Sinergi antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan, dan seluruh warga dalam merumuskan serta melaksanakan program pembangunan yang partisipatif akan menjadi kunci untuk mengubah tantangan menjadi peluang, dan membawa Desa Lemahjaya menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.